Posisi pengelasan 4F dan 4G
PENGERTIAN LAS SMAW
Las SMAW yang berasal dari kata Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000o sampai 4500o Celcius.
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan mencairkan elektrode dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk logam lasan (weld metal).
Berikut adalah pembahasan tentang pengelasan 4F
Pengelasan 4F adalah pengelasan sambungan sudut / fillet posisi di atas kepala / overhead pada pelat dengan proses las busur manual.
Gambar posisi pengelasan 4F:
Pengelasan 4G adalah pengelasan sambungan tumpul / buttGroove posisi di atas kepala / overhead pada pelat dengan proses las busur manual.
Posisi pengelasan di atas kepala (overhead), posisi pengelasan ini sangat sukar dan karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu di perlukan perlengkapan yang serba lengkap antar lain : Apron, sarung tangan, sepatu saffety, dll.
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elketroda sekitar 5° - 20° terhadap garis vertikal dan 75° - 85° terhadap benda kerja.
2. PPT 4F & 4G
Power point pengelasan 4F & 4G dapat di klik di bawah ini :
3. Video 4F & 4G
Video pengelasan 4F dapat di klik di bawah ini:
Video pengelasan 4G dapat di klik di bawah ini:
4. Job sheet
1.posisi pengelasan 4F
Persiapan Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini :
(1) Pasanglah lurus vertikal logam dasar dengan penahan / penyangga 75° - 85° terhadap benda kerja.
(2) Atur posisi logam dasar kira-kira 50 lebih rendah dari arah pandang lurus.
(3) Bersihkan permukaan logam dasar dengan sikat kawat.
2. Posisi badan saat pengelasan
(1) Masukkan elektroda kedalam pengait pada tangkai pemegang
(2) Letakkan kabel dipundak.
(3) Posisi anda berdiri harus kaki melebar supaya tubuh anda stabil .
3. Penyalaan busur
(1) Atur arus las sekitar 85-93 Amper+
(2) Sudut elektroda terhadap logam dasar harus 5° - 20°
(3) Nyalakan busur sekitar 10-20 mm didepan titik awal dan putar balik lewat starting point .
4. Pengelasan rigi – rigi
(1) Jagalah agar sudut elektroda terhadap arah pengelasan
(2) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi dengan menggerakkan lengan.
(3) Usahakan busur pendek.
(4) Gerakkan elektroda dengan cepat ditengah rigi-rigi tapi dengan pelan pada kedua sisi.
(5) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi tidak melebihi 3x diameter elektroda.
(6) Majukan jarak las supaya rigi-rigi menutupi separoh rigi-rigi lainnya
(7) Jaga posisi busur agar selalu didepan terak
2.posisi pengelasan 4G
SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI di atas kepala (Overhead)
A. tujuan Intruksional
Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini,diharapkan mampu membuat sambungan tumpul kampuh V posisi 4G dilas satu sisi pada flatt menggunakan elektroda rutil dengan memenuhi kriteria:
* lebar jalur las 14mm
* tinggi jalur las 2mm
* sambungan jalur rata
* peneterasi minimum 90%
* undercut maksimum 10%
* tidak overlap
* terak terperangkap maksimum 2mm²
* perubahan bentuk distorsi 5°
B. Alat dan bahan
1.alat
*seperangkat mesin LBM (SMAW)
*Satu set alat keselamatan kerja
*satu set alat bantu LBM
2.Bahan
*plat baja lunak ukuran 100x300x10mm, di bevel 30-35 drajat
*elektroda AWS-E 7018 dan 7016
C. Keselamatan kerja
*gunakan helm las
*rapihkan sisi tajam plat dengan grinda
*pakailah werpack
*ganti kaca filter jika rusak
*gunakan sarung tangan
*hati hati dengan benda panas hasil las
D. Posisi pengelasan 4G
E. Langkah kerja
*siapkan peralatan LBM dan alat bantu
*siapkan minimum 2buah bahan las ukur 100x300x10mm
*atur amper pengelasan dengan diameter elektroda 85-93A
*lakukan las catat dengan elektroda AWS-E 7016 dan 7018
*lakukan pengelasan urut dengan menggunakan elektroda 7016
*periksa hasil las sebelum melanjutkan
*sebelum melakukan pengelasan capping grinda permukaan jalur las tersisa antara lain 0,5-1mm
*lanjutkan pengelasan sampai selesai
5. Soal - soal 4F & 4G
1. Apa yang di maksud dengan pengelasan 4F?
2. Berapa posisi pengelasan 4F?
3.persiapan apa sajakah yang di perlukan sebelum proses pengelasan?
4. Berapa jalur pengisian 4F?
5. Apa bila terjadi nya tetesan cairan las jatuh ke bawah. Maka apa yang perlu di kenakan dalam keselamatan kerja?
6. Apa yang di maksud dengan pengelasan 4G?
7. Jelaskan apa yang di maksud dengan distorsi?
8. Berapa jarak root face pada sambungan tumpul 4G?
9. Sudut bevel pada sambungan tumpul 4G
Adalah...
10.Bagaimana cara mengatasi distorsi?
Jawabannya:
1. Pengelasan sambungan sudut / fillet posisi di atas kepala / over head pada pelat d3ngan proses las busur manual
2. Posisi pengelasan 4F yaitu kedudukan elektroda sekitar 5° - 20° terhadap garis vertikal.
3. Perisapan untuk pengelasan yaitu : Apron, sarung tangan las, kedok las, sepatu safety, dll.
4. Pada pengelasan 4F Terjadi 3 kali pengelasan
5. Perlu menggunakan sepatu saffety untuk mengatasi jatuhnya cairan las.
6. Pengelasa. 4G adalah pengelasan sambungan tumpul / butt groove posisi di atas kepala / over head pada pelat dengan proses las busur manual
7. Distorsi pada pengelasan adalah terjadinya perubahan bentuk atau penyimpangan bentuk oleh panas.
8. Jarak root face pada sambungan tumpul sekitar 1 - 3 mm
9. Besar sudut bevel pada sambungan tumpul 4G yaitu sekitar 60° - 70°
10. Mengatasi distrorsi yaitu setelah tack weld kemudian miringkan benda kerja sampai membentuk sudut 3° - 5°
Komentar